Simone Inzaghi: “Kami meraih kemenangan yang pantas.”

Inter Milan's Italian coach Simone Inzaghi reacts in front of Inter Milan's Italian midfielder #23 Nicolo Barella during the Italian Serie A football match between Inter Milan and AS Roma at San Siro Stadium, in Milan on October 29, 2023. (Photo by Isabella BONOTTO / AFP) (Photo by ISABELLA BONOTTO/AFP via Getty Images)

FansNerazzurri.com – Simone Inzaghi memuji Inter karena tetap sabar, dewasa, dan berpikiran jernih setelah mengalahkan AS Roma, lalu menegaskan kembali bahwa dia ingin Romelu Lukaku bertahan selama musim panas kemarin.

Nerazzurri membutuhkan kemenangan untuk merebut kembali posisi puncak dari Juventus, yang mengalahkan Hellas Verona yang bermain lebih awal, dan rasanya terkutuk ketika mereka mendominasi permainan namun tidak ada satupun gol tercipta.

Hingga pada akhirnya pada menit ke-81 Federico Dimarco meluncurkan umpan matang dari kiri yang kemudian disambar Marcus Thuram, mengejutkan bek tengah Roma.

“Yang membedakan pada laga ini adalah berkat cara kerja Thuram dalam latihan setiap hari. Dia fokus pada detail, di dalam dan di luar lapangan, jadi dia harus terus seperti ini. Thuram juga terbantu karena sudah menguasai gaya permainan kami dengan baik.” kata Inzaghi kepada DAZN.

Tendangan Carlos Augusto juga kembali membentur mistar gawang di penghujung pertandingan.

“Hari ini tidak mudah melawan tim Roma yang bertahan dengan sangat baik, namun kami tetap sabar, dewasa, dan berpikiran jernih.”

Tak pelak lagi, persiapan tersebut dibayangi oleh ultras Inter yang menyiapkan 30.000 peluit untuk mengejek Lukaku dalam setiap sentuhannya. Banyak di antaranya yang disita dan pada akhirnya tidak terjadi banyak gangguan, terutama karena Lukaku nyaris tidak bisa menyentuh bola.

“Suasana di San Siro selalu luar biasa. Tentu saja, kami lebih merasakannya hari ini, namun saat melawan Roma, Milan, Cagliari atau siapa pun, atmosfer di San Siro selalu ajaib.

“Tim mengisolasi diri dari semua rumor tersiar, kami melatih taktik, karena Roma bukan hanya Lukaku. Mungkin ada risiko atmosfer yang terlalu besar, namun saya melihat tim yang selalu fokus pada permainan, mencetak gol pada menit ke-82 dan meraih kemenangan yang pantas. Kami pantas mendapatkan gol lebih awal, tapi inilah sepak bola.

“Dalam 13 pertandingan pertama musim ini, saya hanya bisa memuji para pemain, tapi jalan masih panjang di banyak turnamen berbeda. Kami ingin melangkah sejauh yang kami bisa, kami tahu ini tidak akan mudah, namun keinginan kami adalah untuk terus berkembang setiap hari.”

Mengingat hubungan Lukaku dengan Inzaghi adalah salah satu alasan perpecahan yang pahit ini, apakah pelatih menemuinya hari ini?

“Saya sudah mengutarakan pemikiran saya tentang Lukaku musim panas ini. Semua orang tahu apa yang saya lakukan untuk membawanya kembali dan apa yang siap saya lakukan untuk mempertahankannya di sini. Setiap orang membuat keputusannya sendiri dalam hidup, dia membuat keputusannya sendiri. Pilihan saya selalu demi kebaikan Inter dan bukan pemain individu.

“Saya tidak berpapasan dengan Lukaku hari ini, tapi jika bertemu, maka aku akan menyapanya tanpa masalah.”

Tim lawan semakin berupaya untuk memanfaatkan Alessandro Bastoni, menyadari bahwa ia sering telat turun sebagai seorang bek tengah.

“Kami tahu Roma bisa bermain 3-5-2 atau 3-4-2-1, jadi kami mempersiapkan kedua antisipasinya. Kami ingin lebih menekan Cristante, karena El Shaarawy tidak bisa menyerang tanpa suplai darinya. Pavard dan Darmian melakukannya dengan baik untuk tugas mereka yang saya berika.”

Inzaghi melanjutkan tradisinya yang biasa dengan mengganti pemain yang mendapat kartu kuning, menggantikan Benjamin Pavard saat turun minum.

“Saya harus menggantikan Pavard di babak pertama, dia bermain sangat baik, namun jika kami tidak mencetak gol maka kami akan rentan mendapatkan serangan balik, jadi saya memilih untuk melakukan perubahan.”

Sumber: DAZN

About ROMA 15211 Articles
Simple dimple