Kisah menyedihkan Assane Gnoukouri yang diusir dari Italia

MILAN, ITALY - APRIL 19: Assane Gnoukouri of FC Internazionale Milano gestures during the Serie A match between FC Internazionale Milano and AC Milan at Stadio Giuseppe Meazza on April 19, 2015 in Milan, Italy. (Photo by Marco Luzzani - Inter/Getty Images)

FansNerazzurri.com – Kisah menyedihkan tentang Assane Gnoukouri, pesepakbola Pantai Gading berusia 27 tahun yang mendapatkan debut profesionalnya di sepakbola oleh Roberto Mancini di Inter beberapa tahun lalu, diceritakan oleh surat kabar Libertà.

Pada tahun 2017 sang gelandang terpaksa berhenti bermain sepak bola karena masalah jantung dan kemudian terjerat dalam penyelidikan oleh kantor kejaksaan Parma atas perdagangan pesepakbola Pantai Gading.

Pada tahun 2018, penyelidik menemukan bahwa dokumen keluarga angkat yang membawanya ke Italia saat masih di bawah umur adalah palsu. Jadi saat mantan pemain Nerazzurri tersebut efektif berada di Italia dia sebenarnya tanpa izin.

Untuk menghindari pengusiran dari negara Italia, anak tersebut kini harus percaya bahwa permintaan suaka politiknya akan diterima, setelah “keputusan Cutro” yang dikeluarkan pemerintah baru-baru ini memasukkan Pantai Gading ke dalam daftar negara aman.

Di Italia, Gnoukouri bermain untuk tahun pertama di tim muda Marano, kemudian Inter memperhatikan kualitasnya dan mendatangkannya masuk ke dalam tim akademi. Mancini, pelatih saat itu, memanggilnya ke tim utama dan memberikannya debut di usia yang masih sangat muda dalam pertandingan melawan Verona.

Dia bahkan bermain di derby Madonnina. Segalanya tampaknya berjalan baik baginya, setidaknya pada tahap itu, bahkan ia melakukan debutnya di Liga Europa. Namun, pada tahun 2017 ia dipinjamkan ke Udinese, pemeriksaan medis menunjukkan adanya masalah jantung, yang tidak pernah dapat diklarifikasi sepenuhnya.

Faktanya, mulai saat itu Gnoukouri tidak lagi memainkan pertandingan resmi dan hari ini dia berstatus bebas transfer. Bagi Gnoukouri, ini adalah awal dari mimpi buruk yang tak ada habisnya. Yang lebih rumit lagi, pada bulan Desember 2017, penyelidikan yang dilakukan oleh markas besar kepolisian Parma menghasilkan tiga penangkapan dan lima tersangka atas “penyelundupan pesepakbola” dari Pantai Gading.

Lima pemuda Pantai Gading yang menjanjikan dalam bermain sepakbola berusia antara 13 dan 17 tahun dibawa ke Italia dengan dokumen palsu. Salah satunya adalah Assane, yang sempat mengatakan: “Saya bermain untuk Inter dan sekarang saya berisiko dikeluarkan dari Italia. Saya mempercayai orang yang salah, saya kehilangan segalanya”.

Sumber: Libertà

About ROMA 15215 Articles
Simple dimple