FansNerazzurri.com – Keputusan FIGC untuk tidak mencabut larangan satu pertandingan Romelu Lukaku menyusul kartu merahnya saat melawan Juventus terbukti kontroversial, dan Roc Nation telah angkat bicara untuk mempertahankan posisi penyerang Inter tersebut.
Striker Belgia berusia 29 tahun itu mendapat dua kartu kuning saat Inter bermain imbang 1-1 dengan Bianconeri di leg pertama semifinal Coppa Italia, yang pertama karena pelanggaran di menit ke-80 dan yang kedua karena selebrasi dianggap provokatif’ setelah gol penaltinya di menit ke-95.
Lukaku merayakan penaltinya dengan meletakkan jarinya di atas bibir dengan gerakan ‘shh’ sambil meletakkan hormat ala militer. Penyerang Inter telah mendapati perlakuan rasis oleh penggemar Juventus sepanjang pertandingan tersebut, namun tidak ada hukuman apapun bagi penggemar tersebut.
Michael Yormark, presiden perwakilan Roc Nation, angkat bicara untuk membela klien mereka, membagikan kemarahan mereka atas keputusan FIGC.
“Sangat mengkhawatirkan mendengar bahwa pengadilan banding nasional FIGC telah memilih untuk tetap menegakkan hukuman terhadap Romelu Lukaku. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan oleh semua badan sepak bola untuk melindungi pemain di lapangan.”
“Ini semakin memicu keinginan kami untuk berubah. Roc Nation tidak akan menyerah dalam pertarungan ini. Kami akan terus menantang otoritas ini di semua lini. Cukup sudah.”
Sumber: Football Italia